BESI BETON

Besi Beton atau biasa disebut Baja Tulangan / Reinforcing Bar – Rebar sudah jamak digunakan dalam struktur bangunan beton bertulang. Adonan semen , batu koral dan pasir menjadi lebih kuat ketika didalamnya tertanam jala-jala atau anyaman besi beton sebagai tulangan. Beton menjadi jauh lebih kuat secara signifikan dalam menerima beban tekan dan lebih-lebih beban tarik ketika sudah disatukan dalam proses pengecoran dimana besi beton menjadi tulangan di dalamnya.

Besi beton di Indonesia dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu baja tulangan polos (biasa disebut Besi Beton Polos) dengan pengkodean BjTP dan baja tulangan sirip (biasa disebut Besi Beton Ulir) dengan pengkodean BjTS. Badan Standarisasi Nasional (BSN) adalah lembaga yang bertanggungjawab dalam pembuatan standarisasi besi beton. Oleh sebab itu, besi beton yang yang memenuhi standarisasi tersebut disebut sebagai besi beton SNI.

Angka yang terdapat pada kode tulangan menyatakan batas kuat leleh/ulur. Baja beton BJTP 24 dibuat sebagai baja beton polos dengan batas ulur 24 kg/mm2, sedangkan baja beton BJTD 40 adalah adalah tulangan beton dengan kuat leleh 40 Kn/cm2.